Resiko Jadi Kurir Paket dan Tips Meminimalisir

Kurirdekat.com - Peran kurir dalam rantai pasokan sangat krusial, terutama dengan meningkatnya tren belanja online. Namun, resiko jadi kurir menjadi aspek penting yang harus diperhatikan. Sebagai pekerja lapangan, risiko jadi kurir umumnya akan dihadapkan ke berbagai kondisi saat operasional.

Contoh resikonya bisa dilihat dari kontur jalan yang beragam serta diharuskan interaksi langsung dengan pelanggan menjadi tantangan tersendiri. Tekanan waktu maupun risiko keselamatan di jalan membuat profesi ini penuh tantangan di mana perlu dihadapi dengan cermat.

Selain itu, cuaca ekstrem atau alamat tidak jelas sering kali menjadi penghambat. Ketidakpastian dalam pengiriman, seperti barang yang rusak atau hilang, juga menambah tekanan bagi para kurir.

Meski demikian, ada beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengurangi risiko atau meningkatkan efisiensi kerja. Untuk informasi detail terkait resiko jadi kurir beserta metode meminimalisir berbagai resikonya, silakan simak rangkuman berikut.

Resiko Jadi Kurir Logistik

Resiko Jadi Kurir Logistik

Meskipun gaji kurir dapat dikatakan cukup kompetitif, namun profesi tersebut kerap dihadapkan pada sejumlah resiko. Di mana, resikonya sendiri mencakup keselamatan maupun sanksi sosial dari penerima barang pada umumnya.

Sebagai contoh, sanksi sosial berupa teguran atau caci maki kerap dilontarkan kepada kurir dari penerima. Secara umum, hal ini terjadi karena penerima kiriman paket merasa jengkel ketika barang pesanannya mengalami keterlambatan melebihi estimasi waktu ekspedisi.

Pada dasarnya, proses ekspedisi tidak serta merta dilakukan oleh kurir. Sebab, terdapat sejumlah SOP perusahaan logistik seperti adanya proses sortir atau keperluan lain. Maka dari itu, penting bagi setiap orang memahaminya.

Adapun sejumlah resiko jadi kurir logistik di antaranya:

1. Keselamatan

Resiko pertama yakni kurir seringkali harus menghadapi kondisi lalu lintas padat serta tak terduga, di mana hal tersebut dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Bahkan, kondisi cuaca buruk seperti hujan lebat maupun panas terik juga dapat membahayakan keselamatan.

Maka dari itu, banyak orang jadi kurir lalu menggunakan perlengkapan keselamatan seperti helm, jaket reflektif serta mematuhi aturan lalu lintas secara ketat. Bahkan, tak sedikit kurir mengikuti pelatihan keselamatan berkendara.

2. Barang Rusak

Barang kiriman bisa rusak karena faktor pengemasan kurang tepat, penanganan yang tidak hati-hati atau guncangan selama perjalanan. Barang juga bisa hilang karena kesalahan penulisan alamat atau kelalaian pihak kurir. Ini menjadi resiko di mana paling sering dialami oleh pengantar paket.

Ketika mendapati hal ini sering terjadi, pastikan pengemasan barang dilakukan dengan benar serta gunakan kemasan yang sesuai. Informasikan kepada jasa pengiriman jika barang mudah rusak lalu pertimbangkan mengambil asuransi pengiriman. Selain itu, melakukan pelacakan barang secara real-time membantu mengurangi risiko kehilangan​.

3. Tekanan Waktu

Kurir seringkali harus mengirimkan barang dalam waktu yang sangat ketat, di mana hal tersebut dapat menimbulkan stres serta meningkatkan resiko kesalahan. Keterlambatan pengiriman juga menjadi masalah umum pelanggan.

Guna menangani resiko jadi kurir khususnya aspek tekanan waktu, kurir-kurir mengatasinya dengan menggunakan teknologi pelacakan atau rute efisien untuk memaksimalkan waktu pengiriman. Penyedia jasa pengiriman juga bisa menawarkan layanan pengiriman ekspres untuk memenuhi kebutuhan mendesak pelanggan.

4. Interaksi dengan Pelanggan

Resiko berikutnya, Kurir sering kali menjadi sasaran keluhan pelanggan jika ada masalah dengan barang kiriman, meskipun kesalahan bukan berasal dari mereka karena terdapat standar operasional sesuai kebijakan perusahaan.

Solusi untuk resiko tersebut, sebagai kurir harus memberi pelayanan sebaik mungkin kendati mendapatkan komplain sekalipun. Selain itu, menjalin komunikasi secara baik juga membantu menyelesaikan atau meminimalisir masalah.

Dengan memahami resiko tersebut serta menerapkan langkah-langkah pencegahan secara tepat, kurir logistik dapat mengurangi risiko maupun meningkatkan efisiensi dalam pekerjaannya. Sehingga, segala prosedur operasional dapat berjalan lancar.

Baca Juga:

Tips Mengurangi Resiko Jadi Kurir

Tips Mengurangi Resiko Jadi Kurir

Selain dekat dengan berbagai resiko, jadi kurir seringkali dianggap kurang mensejahterakan. Hal ini sejatinya tak sepenuhnya benar, terlebih, pengantar paket akan memperoleh penghasilan tambahan melalui perhitungan per paket yang berhasil dikirimkan.

Selain itu, terdapat sejumlah tips untuk mengurangi resiko jadi kurir di antaranya:

Menggunakan Perlengkapan Keselamatan

Tips pertama untuk mengurangi risiko jadi kurir ialah selalu gunakan helm, jaket reflektif, atau sarung tangan guna melindungi diri dari kecelakaan di jalan. Pastikan kendaraan dalam kondisi baik dengan cara melaksanakan perawatan rutin. Pasalnya, peralatan keselamatan tidak hanya melindungi kurir dari kecelakaan tetapi juga meningkatkan visibilitasnya di jalan.

Pengemasan Barang dengan Benar

Pastikan barang dikemas menggunakan bahan sesuai isi untuk menghindari kerusakan selama pengiriman. Gunakan bubble wrap, packing kayu atau pengikat guna memastikan barang tetap aman dalam perjalanan. Maka dari itu, kurir perlu mempelajari metode packing secara benar supaya meminimalisir kerusakan barang dalam proses distribusi.

Manajemen Waktu

Langkah mengurangi resiko jadi kurir berikutnya adalah merencanakan rute pengiriman sebelum berangkat guna menghindari kemacetan atau meminimalkan waktu tempuh. Gunakan aplikasi navigasi untuk menemukan rute tercepat serta aman.

Manfaatkan Teknologi

Gunakan aplikasi pelacakan untuk memonitor status pengiriman secara real-time. Ini membantu menghindari kehilangan barang serta memastikan pengiriman tepat waktu. Di mana teknologi pelacakan membantu mengurangi risiko kehilangan barang serta meningkatkan efisiensi pengiriman.

Interaksi Positif

Tips selanjutnya adalah bersikap sopan serta profesional saat berinteraksi dengan pelanggan, tanggap terhadap keluhan lalu berikan informasi secara jelas tentang status pengiriman dapat mengurangi resiko jadi kurir serta meningkatkan kepuasan pengguna jasa.

Ikut Pelatihan Keselamatan

Ikuti pelatihan keselamatan berkendara yang disediakan oleh perusahaan atau institusi terkait. Ini membantu meningkatkan keterampilan berkendara serta mengurangi resiko kecelakaan. Pelatihan secara tepat dapat menjadikan kurir memiliki pengetahuan serta keterampilan untuk menghadapi situasi berbahaya di jalan.

Kesimpulan

Mengingat setiap profesi mempunyai risiko masing-masing, perlu diketahui bahwasanya hal ini tidak terlalu menjadi masalah ketika hendak mengawali karir. Terlebih, pekerjaan seperti kurir sendiri memiliki prospek kerja cukup baik dengan cara terus meningkatkan pelayanan, kedisiplinan hingga bersedia mengambil waktu tambahan.

Demikian informasi mengenai resiko jadi kurir lengkap dengan sejumlah tips supaya meminimalisir terjadinya sejumlah risiko ketika bertugas. Nantikan rangkuman menarik lain dari Kurirdekat.com, semoga bermanfaat.

Tinggalkan komentar